Bagi anda yang cenderung ambisius, agresif, kompetitif, berhati-hatilah! tipe kepribadian anda termasuk rawan stres. Stres, yang sering ditandai dengan gejala jantung berdebar-debar, keluar keringat dingin, pusing, dan susah tidur, bila sudah berat bisa menghilangkan kemampuan seseorang dalam menilai realitas.
Menurut para dokter dan spesialis kejiwaan, stres menyebabkan keseimbangan dalam tubuh terganggu. Dalam konteks ini kemampuan tubuh untuk beradaptasi sehingga kembali seimbang di perlukan. Tetapi, jika stres terlalu besar atau berlangsung terus-menerus, tubuh bisa jadi tak menjaga keseimbangan seperti semula. keadaan ini menimbulkan kondisi dstres atau stres patologi dengan berbagai macam manifestasi klinis nya.
Dalam dosis tertentu stres sebenarnya diperlukan oleh manusia untuk menyemangati hidup serta meningkatkan kinerja. Namun setiap orang mempunyai daya tahan yang berbeda terhadap stres. Dalam hal ini pengaruh jenetis dan jenis kepribadian menentukan tinggi rendahnya ambang stres.
Secara teori, orang dengan kepribadian tipe "A" ambang stresnya rendah alias mudah terkena stres. Mereka cenderung ambisius, agresif, kompetitif, tidak sabar, selalu waspada, memiliki gaya bicara cepat dan hangat, dan cepat marah karena emosi nya mudah terangsang. Sebaliknya, kepribadian tipe "B" yang berlawanan dengan tipe "A," yaitu lebih rileks, gampang puas bertingkah laku tak buru-buru, lebih sabar tak mudah kena stres. Demikian pula urbanisasi, yang menimbulkan rasa gamang. dalam keadaan seperti ini orang menjadi bingung. Mereka sering terbangun di tengah malam dan lupa akan keberadaannya. tetapi, penyebab stres paling umum dalah lingkungan kerja yang penuh tekanan, dimana orang dikejar target dan terancam kedudukannya jika tak berhasil memenuhi targetnya, kerasnya persaingan, serta kehilangan pekerjaan (pengangguran).
Manifestasi klinis stres merupakan resolusi dari beberapa penyebab tersebut. "Dalam kondisi krisis ekonomi pribadi, dan semua penyebab bisa menjadi faktor yang berat. Memang, belum ada manifestasi penyakit yang dahsyat di masyarakat, namun gejala awalnya sudah ada. Misalnya,makin banyak orang yang susah tidur, merasa cemas, mudah marah, merasa pusing, dan sulit berkonsentrasi.
Demikianlah, kondisi stres yang berlangsung terus menerus dapat dapat memunculkan manifestasi klinis. manifestasi klinis yang paling ringan adalah anti sosial, yang ditandai dengan dengan sikap agresif yang cenderung eksplosif. Artinya seseorang gampang terpancing melakukan tindakan yang tak sepadan dengan penyebabnya tingkat seterusnya adalah depresi dan kecemasan yang tak rasional. dan yang paling berat
adalah psikologis, dimana kemampuan untuk menilai realitas hilang. kesadaran diri terganggu. bentuk ini merupakan gila yang sebenarnya.